Dalam waktu 10 tahun ke depan Program Studi S-1 Etnomusikologi dapat berperan sebagai salah satu pusat pendidikan/persemaian calon etnomusikolog di Indonesia, sebagai pusat sumber kajian dan informasi, serta penguatan kehidupan musik etnik Nusantara.
Misi yang diemban oleh Program Studi S-1 Etnomusikologi adalah:
mewujudkan pusat pendidikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, terampil, dan memiliki kesetiaan serta kesungguhan terhadap profesi etnomusikologi
mewujudkan pusat sumber kajian musik etnik Nusantara
mewujudkan pusat sumber dan diseminasi informasi musik etnik Nusantara
menumbuhkembangkan kesadaran, kebanggaan, dan semangat berkesenian masyarakat dalam kehidupan musik etnik Nusantara
Menghasilkan sarjana etnomusikologi yang berkepribadian dan berbudi pekerti; yang tanggap terhadap perubahan sosial budaya dan kebutuhan masyarakat; yang menguasai dasar-dasar ilmu dan metodologi tertentu; yang memiliki kemampuan bimusikalitas, transkripsi, dokumentasi, penelitian lapangan; serta yang mampu menyusun karya-karya etnomusikologis dalam bentuk tulisan ilmiah, ilmiah populer, notasi musik, dan multimedia.
Menghasilkan karya-karya penelitian etnomusikologis “musik etnik Nusantara”, baik dalam bentuk tulisan (buku, laporan penelitian, karya ilmiah, dan karya [ilmiah] populer) maupun dalam bentuk dokumenter audio dan atau audio-visual, yang akan menjadi isi penting dari pusat sumber kajian dan informasi musik etnik Nusantara.
Mendiseminasikan karya-karya penelitian etnomusikologis “musik etnik Nusantara” baik melalui pelayanan dan atau hubungan langsung dengan perorangan dan kelompok masyarakat, maupun melalui media internet.
Menggiatkan usaha-usaha untuk menciptakan kondisi musik etnik Nusantara yang kondusif melalui kegiatan festival, dialog, pelatihan,workshop, penyiaran dan penerbitan.
Penyelenggaraan pendidikan Program Studi S-1 Etnomusikologi dengan mendasarkan kepada visi, misi, dan tujuan Program Studi dimaksudkan dapat menghasilkan kompetensi lulusan yang terwadahi dalam minat utama sebagai etnomusikolog (peneliti muda). Adapun kompetensi etnomuskolog yang diharapkan adalah: kemampuan merancang dan melakukan penelitian etnomusikologi
2. Kompetensi Pendukung
Sebelum mencapai tingkat kompetensi utama sebagai etnomusikolog, secara berjenjang peserta didik melewati beberapa tahap sub kompetensi atau disebut kompetensi pendukung, antara lain: kompetensi jenjang atas mengarah pada kompetensi jurnalis musik/seni pertunjukan, pengamat musik nusantara, produser karya dokumentasi; kompetensi pendukung jenjang menengah (deskriptor, transkriptor, editor multimedia); serta kompetensi pendukung jenjang dasar (fotografer, audioman, cameraman). Di samping itu, pencapaian kompetensi utama juga memiliki dampak terhadap munculnya kompetensi lain seperti: pamong budaya dan guru kesenian/seni-budaya dan sebagainya.
JALUR PROFESI LULUSAN
Etnomusikolog, Pelaku Kesenian (Komposer, Arranger, Musisi), Transkriptor, Deskriptor, Fotografer, Audiomen, Kameramen, Analis Musik Nusantara, Editor Multimedia, Produser, Jurnalis Seni Pertunjukan, Pamong Budaya, Pengajar Kesenian, Event Organizer.
Pada hari rabu, 15 Mei 2019 mahasiswa Program Studi Akuntansi UAD mengadakan acara kunjungan industri ke PT. Coca Cola AMATIL INDONESIA dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. Program ini merupakan kegiatan untuk melengkapi kuliah matakuliah Kewirausahaan II khususnya kelas A dan B. Selain itu, dari kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat belajar dari lapangan. kegiatan ini diikuti oleh 92 mahasiswa dan didampingi oleh 1 dosen dari Program Studi Akuntansi yaitu bpk. Amir Hidayatulloh, SE., MSc. Rombongan diterima dengan baik oleh Pihak PT.Coca Cola Amatil Indonesia, dan acara dimulai dengan kata sambutan ucapan selamat datang dari pihak PT. Coca Cola Amatil Indonesia yang dilanjutkan kata sambutan dari pihak UAD sebagai ungkapan terima kasih atas kesediaan pihak PT. Coca Cola Amatil Indonesia menerima kunjungan dari Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pemutaran company profile PT. Coca Cola Amatil Indonesia yang mana dalam film tersebut dijelaskan tentang awal berdirinya coca cola baik di Ameika Serikat maupun di Indonesia. Sesudah pemutaran film company profile, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab, sesudah itu dilanjutkan dengan acara keliling lokasi pabrik coca cola untuk mengetahui lebih mendalam mengenai proses produksi coca cola. Acara diakhiri dengan pemberian cindera mata dari pihak Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan kepada pihak PT. Coca Cola Amatil Indonesia dan ditutup dengan acara sholat dzuhur berjamaah. Kunjungan dilanjutkan ke PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Bergas, Ungaran-Kabupaten Semarang. Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB, diawali dengan penerimaan dari PT. Sido Muncul, Tbk. dan dilanjutkan dengan sambutan dari dosen pendamping sebagai perwakilan dari Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan. Acara selanjutnya, yaitu observasi di PT. Sido Muncul, Tbk. dimana para peserta diajak berkeliling dan melihat serta diberikan penjelasan mengenai proses produksi mulai dari bahan baku sampai pada proses pengemasan. Para peserta juga diajak berkeliling ke R & D (Riset and Development), yaitu sebuah tempat yang digunakan oleh PT. Sido Muncul sebagai pusat penilitian dan pengembangan produk jamu Sido Muncul. Setelah itu para peserta diajak berkeliling ke Agrowisata Sido Muncul (Mini Zoo). Disini tedapat berbagai macam jenis hewan, dari hewan-hewan tersebut yang paling terkenal dan sangat ingin diketahui oleh para peserta adalah ikan Arapaima dari sungai Amazon, ikan ini memilki panjang sekitar 2 hingga 3 meter. Ikan ini ditempatkan di sebuah aquarium dan kolam besar yang terdapat di Agrowisata Sido Muncul. Acara terakhir, yaitu semua peserta dikumpulkan di aula untuk sesi penutupan. Sesi ini diawali dengan tanya jawab antara peserta dan pihak dari PT. Sido Muncul, Tbk. kemudian dilanjutkan dengan sepatah-duapatah kata dari pihak Sido Muncul dan dari UAD, dan diakhiri dengan penyerahan cindera mata dari pihak Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan kepada PT. Sido Muncul, Tbk. Acara Kunjungan Industri ini selesai sekitar pukul 04.00 WIB (AEP)
Important Dates Deadline of Registration July 31st, 2024 International Summer Course Program August 7th – 8th, 2024 Introduction Nowadays, the climate crisis has become a severe concern for academics, researchers, business people, and investors, who use it as a reference to get broader information about the influence of climate on various economic agendas. Amidst […]
J’ai acheté de la toile en polyester (c’est-à-dire de la toile jaune), mais comme j’utilise d’habitude de la toile « normale » je ne sais pas de combien je dois augmenter le temps d’insolation pour la toile en polyester, en sachant que d’habitude je mets 4,52 minutes à insoler une image avec l’émulsion qlt universelle.
La toile de couleur jaune nécessite une exposition plus longue d’environ 15 % par rapport aux temps utilisés pour la toile blanche. Le type de motif a également une grosse incidence: si les traits sont grossiers et que les surfaces sont grandes, les temps peuvent être augmentés encore davantage. Si les traits sont fins, il est nécessaire de bien évaluer l’exposition, sans quoi vous risquez de fermer les traits les plus fins.
Si l’exposition avec toile blanche était de 4,5 minutes (270 secondes), alors l’exposition avec toile jaune pourrait être de 270 secondes +15 %, c’est-à-dire de 310,5 secondes (5 minutes et quelques secondes).